Minggu, 05 Februari 2012

Parang Wedang

 A.Sejarah
Tak ada bahkan jarang yang menduga jika kawasan wisata pantai Parangtritis di Yogyakarta memiliki pemandian istimewa yang mempunyai keampuhan sebagai media penyembuhan dan teramat baik untuk kesehatan kulit. Nama pemandian itu adalah Parang Wedang. Parang Wedang adalah sumber mineral air panas yang menyembur keluar dari bumi. Tetapi anehnya tak di ketemukan unsur belerang layaknya sebuah sumber mata air panas.

Pemandian Parang Wedang ada karena pertemuan dua lempeng yang mengakibatkan timbulnya mata air panas. Air dari mata air Parangwedang hangat dan konsentrasi kimianya tinggi. Penyebabnya karena ada patahan di daerah ini dan air tanah dalam yang berasal dari pegunungan di sebelah timur mengalir lewat sesar tersebut dan mendapat panas bumi.


Pemandian air panas Parang Wedang ini dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono VI . Pada mulanya tempat pemunculan air panas ini adalah persawahan milik penduduk yang ketika ditanami padi ternyata tidak tumbuh. Kemudian oleh warga ditemukan air panas yang keluar dari bumi dan dilaporkan kepada pemerintah. Pemandian air panas ini memiliki tiga mata air yang memiliki kedalaman sekitar 10 meter. Pada saat terjadi gempa tahun 2006 bangunan pemandian ini hancur dan sekarang sudah dibangun dengan kondisi yang baru. Air panas yang keluar dari bumi ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal - gatal, panu, kadas, kurap, juga pegal - pegal dan rematik. Untuk rematik dan stroke bisa mandi di pemandian tiap hari selama satu bulan. Dan untuk penyakit kulit bisa mandi tiap hari hanya satu minggu. Jika sakit gigi, silahkan mandi di pemandian dan sikat gigi dahulu biar bersih giginya hingga tak sakit gigi!

B.LOKASI

Berwisata ke kawasan Pantai Parangtritis tidak lengkap jika tidak mampir ke permandian air panas yang ada di Parang Wedang, Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari Pantai Parangtritis yakni hanya beberapa meter saja dari jalan masuk ke obyek wisata tersebut. Lokasi Pemandian Parangwedang ini kurang lebih berada 30 km dari Kota Yogyakarta yang ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Bagi Pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi, untuk bisa mencapai Parangwedang, dari kota Yogyakarta tidak terlalu rumit, karena jalan yang dilalui sangat datar dengan kondisi jalan yang baik. Anda cukup mengikuti jalanan ke arah Pantai Parangtritis dengan menempuh waktu sekitar satu jam. Setelah melewati Tempat Pemungutan Retribusi ( TPR ) Parangtritis, beberapa meter saja sudah sampai di Parang Wedang.

C.HARGA TIKET

Untuk bisa mencapai lokasi Parang Wedang, di Tempat Pemungutan Retrebusi Parangtritis, Anda dikenakan tarif Rp 3.000,00 per orang. Untuk Mobil dikenakan tarif retribusi Rp 2.000,00 sedangkan motor dikenakan tarif Rp 1.000,00.

Di area parkir akan kembali dikenakan tarif retribusi Rp 2.000,00 ( motor ), Rp 5.000,00 ( mobil ). Sementara untuk mandi dan berendam setiap pengunjung hanya cukup membayar Rp 4.000,00 per orang tanpa batas waktu yang ditentukan.


Pemandian Parang Wedang adalah tempat pemandian air hangat yang mengandung mineral seluas 1140 m2. fasilitas yang tersedia yaitu kolam penampungan air hangat sukuran 9m x 8m kamar mandi air hangat enam buah dan kamar mandi air tawar enam buah.

Di lokasi Parang Wedang ini tersedia beberapa fasilitas seperti tempat untuk mandi, kolam pemandian air hangat. Selain itu juga ada penginapan dan tempat rekreasi serta rumah makan.

Jumat, 03 Februari 2012

Pantai Parangkusumo

 A.CERITA
Nuansa sakral akan segera terasa sesaat setelah memasuki kompleks Pantai Parangkusumo, pantai yang terletak 30 km dari pusat kota Yogyakarta dan diyakini sebagai pintu gerbang masuk ke istana laut selatan. Wangi kembang setaman akan segera tercium ketika melewati deretan penjual bunga yang dengan mudah dijumpai, berpadu dengan wangi kemenyan yang dibakar sebagai salah satu bahan sesajen. Sebuah nuansa yang jarang ditemui di pantai lain.

Kesakralan semakin terasa ketika anda melihat taburan kembang setaman dan serangkaian sesajen di Batu Cinta yang terletak di dalam Puri Cepuri, tempat Panembahan senopati bertemu dengan Ratu Kidul dan membuat perjanjian. Senopati kala itu duduk bertapa di batu yang berukuran lebih besar di sebelah utara sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk di batu yang lebih kecil di sebelah selatan.

Pertemuan Senopati dengan Ratu Kidul itu mempunyai rangkaian cerita yang unik dan berpengaruh terhadap hubungan Kraton Yogyakarta dengan Kraton Bale Sokodhomas yang dikuasai Ratu Kidul. Semuanya bermula ketika Senopati melakukan tapa ngeli untuk menyempurnakan kesaktian. Sampai di saat tertentu pertapaan, tiba-tiba di pantai terjadi badai, pohon-pohon di tepian tercabut akarnya, air laut mendidih dan ikan-ikan terlempar ke daratan.

Kejadian itu membuat Ratu Kidul menampakkan diri ke permukaan lautan, menemui Senopati dan akhirnya jatuh cinta. Senopati mengungkapkan keinginannya agar dapat memerintah Mataram dan memohon bantuan Ratu Kidul. Sang Ratu akhirnya menyanggupi permintaan itu dengan syarat Senopati dan seluruh keturunannya mau menjadi suami Ratu Kidul. Senopati akhirnya setuju dengan syarat perkawinan itu tidak menghasilkan anak.

Perjanjian itu membuat Kraton Yogyakarta sebagai salah satu pecahan Mataram memiliki hubungan erat dengan istana laut selatan. Buktinya adalah dilaksanakannya upacara labuhan alit setiap tahun sebagai bentuk persembahan. Salah satu bagian dari prosesi labuhan, yaitu penguburan potongan kuku dan rambut serta pakaian Sultan berlangsung dalam areal Puri Cepuri. Anda bisa melihat kalender wisata Yogyakarta di YogYES.COM untuk bisa melihat proses labuhan ini.

Tapa Senopati yang membuahkan hasil juga membuat banyak orang percaya bahwa segala jenis permintaan akan terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Tak heran, ratusan orang tak terbatas kelas dan agama kerap mendatangi kompleks ini pada hari-hari yang dianggap sakral. Ziarah ke Batu Cinta diyakini juga dapat membantu melepaskan beban berat yang ada pada diri seseorang dan menumbuhkan kembali semangat hidup.

B.FASILITAS
Selain melawati Batu Cinta dan melihat prosesi labuhan, anda juga bisa berkeliling pantai dengan naik kereta kuda. Anda akan diantar menuju setiap sudut Parangkusumo, dari sisi timur ke barat. Sambil naik kereta kuda, anda dapat menikmati pemandangan hempasan ombak besar dan desau angin yang semilir. Ongkos sewa kereta kuda dan kusir sendiri tak terlampau mahal, hanya Rp 20.000,00 untuk sekali keliling.

Bila lelah, Parangkusumo memiliki sejumlah warung yang menjajakan makanan. Banyaknya jumlah peziarah membuat wilayah pantai ini hampir selalu ramai dikunjungi, bahkan hingga malam hari. Cukup banyak pula para peziarah yang menginap di pantai ini untuk memanjatkan doa. Bagi anda yang ingin merasakan pengalaman spiritual di Parangkusumo bisa bergabung dengan para peziarah itu untuk bersama berdoa.

C.LETAK
Menurut adminiftratif pantai ini terletak :
Alamat: Parangkusumo, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Indonesia
 dan menurut peta berada di:

Koordinat GPS: S8°1'19.5" E110°19'29.4"
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by MpX - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews